Pertunangan Taylor Swift dengan Travis Kelce menjadi berita global. Namun, detail paling menarik justru bagi kolektor jam tangan mewah bukan cincin berlian di jarinya, melainkan Cartier Santos Demoiselle yellow gold dengan bezel bertatahkan berlian yang ia kenakan. Jam tangan ini sudah lama dihentikan produksinya, tetapi hanya dengan satu unggahan Instagram, jam tangan Cartier Taylor Swift mendadak jadi salah satu model paling dicari di pasar sekunder.

Sejarah Cartier Santos Demoiselle

Cartier Santos pertama kali dibuat pada 1904 untuk penerbang Alberto Santos-Dumont dan diakui sebagai salah satu jam tangan modern pertama di dunia. Dari desain berkarakter industrial-geometris itu lahirlah banyak turunan, termasuk Santos Demoiselle yang diperkenalkan 2008 sebagai versi lebih kecil dan feminin.

Dari segi desain, Demoiselle menggabungkan DNA Santos dengan nuansa jewelry watch: dimensi lebih tipis, garis lebih halus, dan sentuhan berlian pada bezel. Meskipun menarik, jam tangan ini tidak pernah menjadi headline koleksi Cartier seperti Tank atau Panthère. Bahkan model ini resmi berhenti diproduksi pada 2022, sehingga jumlahnya terbatas di pasar sekunder.

Dari Model Pinggiran ke Pusat Perhatian

Taylor Swift sudah terlihat mengenakan jam ini sejak akhir 2023, diduga sebagai hadiah dari Kelce. Tetapi keputusan memakainya di momen lamaran membuat statusnya berubah total. Di platform penjualan seperti Bezel, pencarian untuk Santos Demoiselle meningkat lebih dari 200 kali lipat hanya dalam sehari setelah foto pertunangan diunggah. Salah satu unit bahkan langsung terjual dalam hitungan jam di kisaran USD 18.000–20.000.

Fenomena ini menegaskan apa yang disebut sebagai Taylor Swift Effect, di mana brand atau produk yang sebelumnya niche bisa mendadak naik kelas hanya karena diasosiasikan dengannya. Dalam konteks dunia jam tangan mewah, hal ini penting karena jarang sekali model discontinued yang posisinya relatif minor mendapat spotlight besar hanya dalam waktu semalam.

Makna Cartier Santos Demoiselle Bagi Kolektor

Ada dua hal yang patut dicatat kolektor dari jam tangan Cartier Taylor Swift ini:

  1. Revaluasi terhadap model yang diabaikan

Demoiselle awalnya tidak pernah sepopuler Tank Française atau Panthère. Namun momen ini membuktikan bahwa dalam dunia koleksi, nilai historis dan asosiasi budaya bisa sama kuatnya dengan desain atau komplikasi.

  1. Peran figur perempuan dalam membentuk ikon horologi

Narasi jam tangan selebritas didominasi figur pria selama beberapa dekade, seperti Paul Newman dengan Rolex Daytona, Steve McQueen dengan Tag Heuer Monaco, Stallone dengan Panerai. Kini, Swift menambahkan dimensi baru berupa jam tangan mungil, feminin, dan discontinued bisa mendapat status ikonik berkat pengaruh figur perempuan dengan daya tarik global.

Dunia koleksi jam tangan mewah memang tidak statis. Model yang tadinya dianggap sekunder bisa menjadi komoditas panas dalam semalam. Kolektor yang paham dinamika ini—baik dari sisi sejarah maupun pergerakan pasar—akan lebih siap menangkap peluang.

Dengan kata lain, jam tangan Cartier Taylor Swift tidak hanya mencerminkan selera pribadi seorang superstar, tetapi juga memberi sinyal tentang bagaimana lanskap jam tangan mewah terus berubah.