Baik Omega maupun Rolex sama-sama dikenal sebagai brand jam tangan mewah yang bergengsi. Terkadang, kolektor kerap membandingkan antara dua koleksi populer mereka, yaitu Omega Speedmaster dan Rolex Daytona.
Lantas, apa yang membedakan antara kedua jam ini? Mari simak perbandingannya mulai dari sejarah, desain, sampai spesifikasinya di artikel ini.
Sejarah Singkat Omega Speedmaster dan Rolex Daytona
Omega Speedmaster diperkenalkan pada tahun 1957 sebagai kronograf olahraga yang awalnya ditujukan untuk para penggemar balap. Desainnya menampilkan bezel skala tachymeter, yang berkontribusi pada namanya.
Speedmaster meraih ketenaran ketika NASA memilihnya untuk misi luar angkasa dan secara resmi mengesahkannya pada tahun 1965.
Jam tangan ini menjadi jam tangan pertama yang dipakai di bulan selama misi Apollo 11 pada tahun 1969, mengukuhkan warisannya sebagai “Moonwatch”.
Baca juga: Sejarah Omega Seamaster, Koleksi Ikonik Sepanjang Masa
Sementara, sejarah Rolex Daytona dimulai pada tahun 1963, pada saat jam tersebut pertama kali dikenal sebagai Cosmograph Daytona. Dirancang untuk motorsport, jam tangan ini dinamai sesuai dengan Daytona International Speedway yang terkenal di Florida.
Pada awalnya, jam tangan ini dilengkapi dengan gerakan chronograph manual dan menjadi populer di kalangan pembalap dan penggemar balap. Seiring waktu, Daytona berkembang menjadi simbol kemewahan dan performa, mendapatkan pengikut setia.
Desain dan Estetika
Baik Omega Speedmaster maupun Rolex Daytona menawarkan desain yang memukau dengan karakteristik unik masing-masing. Mari kita bahas lebih detail tentang desain dan estetika dari kedua jam tangan mewah ini.
1. Desain Omega Speedmaster yang klasik dan modern
Omega Speedmaster terkenal dengan desainnya yang abadi, yang sebagian besar tetap konsisten sejak diperkenalkan pada tahun 1957.
Fitur klasiknya meliputi tata letak chronograph triple-register, memberikan tampilan yang seimbang dan keterbacaan fungsional yang menarik bagi penggemar maupun pemakai biasa.
Bezel skala tachymetric adalah ciri khas lain dari Speedmaster, yang dipakai untuk mengukur kecepatan, dan sangat berkontribusi pada identitas jam tangan ini.
Desain case yang kokoh, awalnya berukuran 39 mm, telah berkembang selama bertahun-tahun sambil mempertahankan profil yang sporty namun elegan.
Selain itu, Speedmaster dicirikan oleh dial dengan kontras tinggi, jarum jam broad arrow, dan kristal Plexiglas yang melengkung, semua elemen ini meningkatkan status ikoniknya di dunia horologi.
2. Desain Rolex Daytona yang elegan
Di sisi lain, Rolex Daytona menonjol dengan pendekatan yang lebih elegan dan mewah tanpa mengorbankan performa teknis.
Jam ini dirancang untuk pembalap profesional, dengan skala tachymeter yang dirancang untuk mengukur kecepatan rata-rata hingga 400 km/jam, tetapi desainnya juga memiliki daya tarik universal karena kesempurnaan proporsi, kilauan material premium, dan perhatian terhadap detail.
Dengan tampilan yang lebih ramping dan berkelas, Daytona sering dianggap sebagai perwujudan gaya hidup glamor.
Baca juga: Sejarah Rolex Daytona dan Perkembangannya dari Tahun ke Tahun
Spesifikasi Mesin Omega Speedmaster vs Rolex Daytona
Ada spesifikasi yang berbeda antara Speedmaster dengan Daytona. Berikut ini penjelasan mengenai movement yang dipakai pada dua model jam tangan ini.
1. Spesifikasi movement Omega Speedmaster
Jam tangan Speedmaster, khususnya varian Moonwatch, dilengkapi dengan movement manual atau otomatis tergantung pada versinya.
Model klasiknya menggunakan Caliber 1861, sebuah movement manual-wind yang terkenal karena keandalan dan ketahanannya dalam kondisi ekstrem, bahkan di luar angkasa.
Movement ini adalah penerus dari Caliber 321, yang digunakan pada Speedmaster asli yang diterbangkan ke bulan.
Dalam versi yang lebih modern, seperti Speedmaster Moonwatch Professional, Omega menggunakan Caliber 3861, yang merupakan upgrade besar dengan fitur Master Chronometer certification dari METAS.
Movement ini menawarkan ketahanan terhadap medan magnet hingga 15.000 gauss, peningkatan akurasi, dan efisiensi energi yang lebih baik berkat penggunaan teknologi Co-Axial escapement.
2. Spesifikasi movement Rolex Daytona
Rolex Daytona menggunakan Caliber 4130, sebuah movement otomatis yang dikembangkan sepenuhnya secara in-house oleh Rolex.
Caliber ini terkenal karena efisiensinya dengan penggunaan chronograph clutch vertikal, yang memberikan pengoperasian chronograph yang halus tanpa hentakan.
Selain itu, power reserve-nya mencapai 72 jam, lebih unggul dibandingkan banyak movement chronograph lainnya.
Rolex juga menggunakan material premium seperti hairspring Parachrom Blue, yang sangat tahan terhadap guncangan dan perubahan suhu, meningkatkan akurasi secara signifikan.
Semua movement Rolex bersertifikasi Superlative Chronometer, yang berarti memiliki akurasi -2/+2 detik per hari, standar yang lebih ketat dibandingkan COSC.
Ketahanan dan Material Omega vs Rolex
Dalam hal bahan, Omega Speedmaster biasanya menggunakan baja tahan karat 316L untuk case dan gelangnya, yang merupakan standar di industri tetapi mungkin menunjukkan tanda-tanda aus seiring waktu.
Bezel terbuat dari aluminium dengan skala tachymetric yang dicetak. Speedmaster juga dilengkapi dengan kristal safir dengan sifat anti-reflektif untuk daya tahan tambahan.
Di sisi lain, Rolex Daytona dibuat dari baja tahan karat 904L, yang dikenal karena ketahanannya yang luar biasa terhadap korosi dan kemampuannya untuk mempertahankan kilauannya dari waktu ke waktu.
Daytona juga menampilkan dial dan jarum dari emas putih 18k, meningkatkan daya tarik mewahnya.
Selain itu, Daytona menawarkan ketahanan air yang superior pada 100 meter (328 kaki), dibandingkan dengan Speedmaster yang hanya 50 meter (164 kaki), menjadikannya lebih cocok untuk pemakaian sehari-hari dalam berbagai kondisi.
Fitur Tambahan
Speedmaster unggul dalam ketangguhan teknis, dengan skala tachymeter fungsional, sertifikasi Master Chronometer, dan ketahanan terhadap medan magnet hingga 15.000 gauss, menjadikannya pilihan ideal untuk eksplorasi ekstrem, termasuk luar angkasa.
Sementara itu, Daytona menawarkan presisi luar biasa dengan Superlative Chronometer Certification, chronograph clutch vertikal yang halus, serta ketahanan air hingga 100 meter.
Daytona juga hadir dalam material premium seperti Cerachrom dan Rolesor, menonjolkan kemewahan dan daya tahan, cocok untuk gaya hidup aktif sekaligus elegan.
Itulah perbandingan antara Omega Speedmaster vs Rolex Daytona. Masing-masing model memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Anda bisa memilih sesuai dengan selera pribadi.
Apapun jam yang ingin didapatkan, Speedmaster ataupun Daytona, bisa didapatkan di Luxehouze.
Luxehouze memiliki banyak koleksi jam tangan dan semuanya dijamin 100% otentik dan bisa didapatkan dengan harga terbaik. Jadi, segera temukan jam impian di Luxehouze sekarang!