Selama beberapa bulan terakhir, terlihat adanya penurunan harga jam tangan pre-owned. Hal ini terus terjadi selama hampir setahun dan turut mempengaruhi performa brand ternama seperti Rolex sekalipun.
Rolex menjadi salah satu jam tangan pre-owned yang paling banyak diperjualbelikan di secondary market. Oleh sebab itu, Rolex juga menjadi merek yang paling merasakan perubahan positif maupun negatif dalam tren di industri jam tangan mewah.
Bagi kolektor, sangat penting untuk mengetahui seperti apa performa Rolex di pasar jam tangan mewah secondhand saat ini. Dengan begitu, Anda bisa lebih bijak ketika akan membeli jam Rolex.
Model Jam Tangan Rolex Bekas yang Ramai Dijual
Ada beberapa jam Rolex yang sebenarnya cukup populer, namun mengalami penurunan harga secara signifikan, seperti Daytona 116500LN, Submariner Date 126610L, and the GMT Batman 126710BLNR.
Namun, menurut Watch Analytics, masih ada beberapa yang mengalami pertumbuhan positif dengan peningkatan harga yang stabil, seperti tipe Milgauss and the GMT Pepsi.
1. Rolex GMT Master II 126710BLRO
Selama berbulan-bulan, beredar rumor bahwa Rolex GMT-Master II 126710BLRO, atau yang akrab disebut Rolex Pepsi, akan segera berhenti diproduksi.
Rumor ini membuat banyak kolektor berlomba-lomba untuk segera mendapatkan jam ini sebelum di-discontinue. Alhasil, nilai jam tangan ini pun kian meningkat karena tingginya permintaan saat ini.
Namun, penting untuk diingat bahwa rumor yang beredar masih belum dikonfirmasi secara resmi oleh Rolex.
Di tahun 2022, Rolex mengajukan hak paten untuk GMT-Master II dengan bezel keramik hitam merah. Upaya ini menunjukkan upaya untuk mengatasi tantangan dengan kombinasi warna pada bezel, yang menghasilkan desain yang lebih kokoh.
Namun, kombinasi warna merah biru seperti pada Rolex Pepsi ternyata tidak berhasil mengatasi tantangan yang dialami oleh Rolex.
Mendekati ajang Watches & Wonders 2024, semakin banyak desas desus mengenai kemungkinan Rolex GMT Pepsi berhenti diproduksi. Inilah yang membuat harga Rolex Pepsi pre-owned di pasar jam tangan secondhand pun kian meningkat.
2. Rolex Milgauss
Pada April tahun lalu, Rolex telah mengumumkan bahwa koleksi Milgauss secara resmi berhenti diproduksi. Milgauss sendiri sudah ada sejak tahun 2007, menjadi koleksi modern dengan waktu produksi terlama dari Rolex.
Tidak adanya Milgauss semakin terasa sejak ajang Watches & Wonders tahun lalu. Sebab, model ini merupakan salah satu koleksi ikonik yang paling dikenal, khususnya dengan kaca yang berwarna hijau dan jarum detik berbentuk petir.
Sejak berhenti diproduksi, penjualan versi second dari model ini telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, melampaui koleksi Rolex lainnya. Secara khusus, permintaan untuk referensi 116400GV dengan dial hitam mengalami lonjakan signifikan.
Namun, nilai jam ini tetap relatif stabil, menunjukkan minat yang meningkat karena signifikansinya berubah secara historis. Ditambah lagi dengan banyaknya fitur-fitur unik serta statusnya sebagai jam yang yang telah berhenti produksinya.
Untuk menilai arah pasar sekunder, kita harus menunggu acara Watches & Wonders. Pertemuan tahunan ini sangat penting, menandai pengenalan referensi baru dan penghentian model-model yang ada.
Pengumuman-pengumuman semacam itu seringkali memiliki dampak signifikan pada harga. Tahun ini, di tengah penurunan sedikit pada hampir semua jam, acara ini memiliki kepentingan yang lebih besar.
Ini adalah satu-satunya faktor yang dapat mengubah nasib jam tangan, seperti yang kita saksikan dengan model Milgauss dan Pepsi.