Dalam industri jam tangan, ada beberapa sosok wanita inspiratif yang telah menorehkan sejumlah prestasi. Salah satunya adalah Ilaria Resta, CEO Audemars Piguet yang sedang menjabat saat ini. 

Ilaria Resta mulai menjadi CEO di Audemars Piguet sejak tanggal 1 Januari 2024 lalu. Mari simak artikel ini lebih dalam untuk lebih mengenal sosok ini dan apa pengaruhnya dalam industri jam tangan dunia. 

Siapa Itu CEO Audemars Piguet Ilaria Resta?

Sebelum menjabat sebagai CEO seperti sekarang ini, Ilaria Resta sudah memiliki pengalaman panjang dalam dunia bisnis. Wanita berdarah campuran Swiss-Italia ini sempat menjadi pimpinan dari Firmenich.

Firmenich merupakan perusahaan swasta yang berkecimpung dalam industri parfum terbesar di dunia. Sebelum menjabat di perusahaan tersebut, Ilaria Resta juga sudah sempat bekerja selama dua dekade di Procter & Gamble yang terkenal unggul dalam industri FMCG. 

Ia ditunjuk untuk menjadi CEO Audemars Piguet di pertengahan tahun 2023 lalu. Namun, posisi tersebut baru diserahkan secara resmi pada awal tahun 2024 ini, menggantikan CEO sebelumnya, François-Henry Bennahmias.

Latar Belakang Dipilihnya Ilaria Resta sebagai CEO Audemars Piguet 

Dipilihnya Ilaria Resta sebagai CEO dilihat sebagai langkah strategis untuk mengembangkan bisnis Audemars Piguet. Dalam beberapa tahun yang akan datang, brand ini akan fokus meningkatkan penjualan jam tangan wanita. 

Hal ini dijelaskan oleh CEO yang sebelumnya, François-Henry Bennahmias dalam wawancara dengan Revolution

Menurutnya, Audemars Piguet akan semakin berfokus pada kolektor perempuan sebagai target pasar mereka. Harapannya, jam tangan wanita akan dipandang sebagai simbol status seperti tas Hermès Birkin.

Di bawah kepemimpinan Ilaria Resta, Audemars Piguet memiliki visi untuk memperoleh lebih banyak keuntungan dari jam perempuan, serta menyeimbangkan daya tarik produk mereka untuk semua gender. 

Sejauh ini, brand yang berhasil menarik perhatian konsumen pria maupun wanita adalah Rolex dan Cartier. Diharapkan, setelah kedatangan Ilaria Resta, Audemars Piguet juga akan masuk ke jajaran tersebut. 

audemars piguet CEO Ilaria Resta

Evolusi Jam Tangan Wanita Audemars Piguet

Selama bertahun-tahun, Audemars Piguet telah dikenal oleh koleksi Royal Oak. Di tahun 1976, untuk pertama kalinya, brand ini menunjuk desainer perempuan untuk membantu merancang Royal Oak untuk wanita. 

Desainer yang dipilih adalah Jacqueline Dimier. Ia merancang Royal Oak dengan gaya lebih feminim sambil tetap mempertahankan ciri khasnya. 

Kehadiran Royal Oak versi wanita menjadi awal mula Audemars Piguet terjun dalam industri jam untuk wanita. Setelah itu, hingga saat ini, mereka terus memproduksi jam tangan wanita khas Audemars Piguet lewat berbagai kolaborasi.

1. Royal Oak untuk Wanita Debut di Tahun 1976

Edisi terbaru Royal Oak yang dirancang untuk perempuan diperkenalkan pertama kali pada tahun 1976. Jam ini muncul empat tahun setelah kehadiran Royal Oak yang pertama. 

Kehadiran jam ini terjadi di tengah periode yang kacau dalam industri pembuatan jam. Saat itu, teknologi quartz baru saja muncul dan terjadi ketidakstabilan global yang berasal dari peristiwa krisis minyak akibat Perang Dunia II.

Di tengah gejolak ini, hanya sedikit perusahaan jam yang tetap setia pada pembuatan jam mekanis tradisional, dan Audemars Piguet termasuk salah satunya.

Di tengah situasi ini, mereka memutuskan untuk meluncurkan versi wanita dari Royal Oak. Selama tahun 1970-an, jam tangan wanita sebagian besar menggunakan bahan-bahan mulia seperti emas atau platinum.

Oleh karena itu, dengan memperkenalkan Royal Oak pertama untuk wanita yang terbuat dari baja, Audemars Piguet berhasil membuat terobosan yang signifikan.Selain itu, menyertakan berat osilasi emas 21 karat memberikan sentuhan yang tak terduga dan khas.

2. Kesuksesan berlanjut hingga tahun 2010-an

Kesuksesan Royal Oak untuk wanita melampaui segala ekspektasi. Sampai-sampai, tempat pembuatan jam Audemars Piguet kewalahan memenuhi permintaan pasar yang tinggi. 

Sejak itu, Audemars Piguet terus menghadirkan jam tangan wanita secara rutin. Contohnya, di tahun 2013, mereka memperkenalkan koleksi Haute Joaillerie untuk pertama kalinya. 

Selain itu, mereka juga menghadirkan koleksi Millenary yang didedikasikan khusus untuk perempuan pada tahun 2015 hingga 2020. Koleksi tersebut memperlihatkan jam dengan desain case elips dengan dial yang rumit. 

Desain yang canggih ini mengakui fakta yang sering diabaikan bahwa banyak wanita juga menghargai mekanisme yang rumit.

3. Kolaborasi dengan Carolina Bucci di 2016

Tahun 2016, Audemars Piguet melakukan kolaborasi signifikan dengan desainer Carolina Bucci untuk membuat Royal Oak wanita spesial peringatan ulang tahun ke-40. 

Kerja sama ini menghadirkan Royal Oak Frosted Gold, ditandai dengan case dan gelang emas yang memukau dan efek debu berlian yang mempesona.

Jam tangan ini menjadi salah satu penawaran paling ikonik dari Audemars Piguet untuk wanita yang sangat laku di pasaran. 

Namun, meski banyak yang menggemarinya, daya tarik jam ini dianggap masih kalah bersaing dengan Cartier, Rolex, dan Patek Philippe. 

audemars piguet CEO Ilaria Resta

Sebagai tanggapan, Audemars Piguet telah menyatakan niatnya untuk beralih fokus ke arah jam tangan wanita di masa depan. Itulah sebabnya mereka menunjuk Ilaria Resta menjadi CEO sebagai langkah strategis dalam industri jam tangan.

Mari kita antisipasi masa depan industri jam tangan wanita dengan kehadiran Ilaria Resta di balik Audemars Piguet. Sementara itu, temukan jam tangan wanita Audemars Piguet yang sudah dirilis dan tersedia di Luxehouze.

Luxehouze menawarkan koleksi jam tangan mewah yang luas dari merek-merek ternama, masing-masing dijamin 100% otentik dan ditawarkan dengan harga terbaik. Temukan seluruh koleksi di Butik Luxehouze di Jakarta, Surabaya, atau Singapura!