Baru-baru ini, Morgan Stanley mengeluarkan laporan mengenai analisis terhadap performa penjualan jam tangan mewah asal Swiss di tahun 2023. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Rolex mencapai rekor baru untuk pertama kalinya.
Berdasarkan laporan itu, Rolex sukses meraih penjualan hingga mencapai 10,1 miliar Swiss Franc, atau setara dengan Rp 180 triliun, untuk pertama kalinya, di tahun 2023.
Pencapaian ini menjadi titik balik bagi Rolex, membuatnya semakin mendominasi pasar jam tangan mewah di seluruh dunia.
Kenaikan angka penjualan ini didukung oleh posisi Rolex yang sangat kuat sebagai brand yang dominan, dengan pangsa pasar ritel yang meningkat lebih dari 30 persen, didorong oleh minat pelanggan yang semakin tinggi terhadap jam Rolex.
Cara Rolex Raih Penjualan Hingga Rp 180 Triliun di 2023
Sebelum pencapaian ini, Rolex telah mencatat rekor bersejarah pada tahun 2020 dengan menjadi pembuat jam terbesar di dunia di tengah pandemi.
Kesuksesan Rolex dalam meraih penjualan hingga Rp 180 triliun menjadi penanda rekor terbaru mereka sepanjang sejarah berdirinya Rolex sejak tahun 1905.
Tahun lalu, Rolex memproduksi sebanyak 1,24 juta jam tangan. Jam tersebut meliputi koleksi Daytona, Submariner, dan Rolex Datejust.
Menurut Morgan Stanley, Rolex secara strategis meningkatkan ketersediaan jam tangan berbahan stainless steel, termasuk Submariner, yang kemungkinan besar berkontribusi signifikan pada lonjakan penjualan yang dilaporkan.
Pertumbuhan penjualan Rolex terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, di tengah tantangan COVID-19, Rolex menghasilkan pendapatan sebesar 3,8 miliar Swiss franc, atau sekitar Rp 70 triliun, dengan memproduksi sekitar 810.000 jam tangan.
Tahun berikutnya, pada tahun 2021, pendapatannya meningkat hampir dua kali lipat, melonjak menjadi 7 miliar Swiss franc, atau Rp 125 triliun, dengan 1.050.000 unit yang diproduksi.
Pada tahun 2022, merek ini mempertahankan momentumnya, mencatat pertumbuhan sebesar 15,5%, mengumpulkan 8,2 miliar Swiss franc atau sekitar Rp 146 triliun dalam pendapatan, dan memproduksi 1.200.000 jam tangan.
Terakhir, pada tahun 2023, Rolex mencapai tonggak sejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya, melampaui 8,8 miliar Swiss franc atau Rp 180 triliun, memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri.
Kenaikan Penjualan dari Luxury Watch Brands Lainnya
Di antara merek jam tangan mewah lainnya, Rolex memang paling unggul dalam hal penjualan. Meski begitu, masih ada beberapa luxury brands lain yang mengalami peningkatan penjualan di tahun 2023, meski tidak sampai melebihi rekor Rolex.
Secara khusus, kenaikan ini dialami oleh empat merek ternama dalam industri jam tangan, seperti Audemars Piguet, Patek Philippe, Cartier, dan Richard Mille. Keempatnya berkontribusi dalam merebut 43.9% pangsa pasar di tahun lalu.
1. Cartier
Cartier berhasil masuk ke deretan lima teratas, dengan nilai penjualan mencapai 3.1 miliar Swiss franc atau sekitar Rp 55 triliun.
Menurut laporan Morgan Stanley, Cartier berhasil mengeluarkan produk yang sanggup memenuhi permintaan pasar secara seimbang, baik untuk konsumen pria maupun wanita.
2. Omega
Di urutan ketiga ada Omega yang meraih penjualan hingga 2.5 miliar Swiss franc atau sekitar Rp 51 triliun.
Dalam pasar jam tangan wanita, Omega bersaing ketat dengan Cartier. Sebab, merek ini memang rutin mengeluarkan jam tangan untuk wanita, khususnya jam tangan entry-level yang banyak digemari oleh milenial dan Gen Z.
3. Audemars Piguet
Berikutnya, di posisi keempat, ada Audemars Piguet yang telah mempertahankan statusnya di posisi yang sama selama tiga tahun berturut-turut. Merek ini mengalami peningkatan penjualan di tahun 2023 dan berhasil menjual sekitar 51.000 jam tangan, 2% lebih tinggi dari tahun lalu.
CEO Audemars Piguet, François-Henry Bennahmias, sukses mencapai penjualan hingga empat kali lipat lebih tinggi di tahun kesebelasnya menjabat sebagai pemimpin. Audemars Piguet berhasil meraih penjualan hingga 1 miliar Swiss franc untuk pertama kalinya di tahun 2018, sekitar Rp 18 triliun.
Lalu, di tahun 2021, Audemars Piguet menjadi watch brand terbesar keempat di Swiss. Tahun berikutnya, di tahun 2022, mereka kembali meraih kesuksesan besar setelah mengeluarkan koleksi spesial peringatan ulang tahun ke-50.
Jam dari koleksi tersebut mendominasi 90% penjualan mereka di tahun tersebut, dengan angka penjualan mencapai 2 miliar Swiss franc atau setara dengan Rp 36 triliun.
4. Patek Philippe
Patek Philippe menduduki posisi kelima dengan menjual 70.000 jam tangan di tahun 2023, naik 3% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Dari penjualan jam tersebut, mereka meraih penjualan hingga 2 miliar Swiss franc, setara dengan Rp 36 triliun.
Kenaikan ini merupakan lanjutan dari kenaikan yang terjadi secara berkala selama empat tahun terakhir. Dimulai pada tahun 2020, ketika Patek Philippe meraih penjualan hingga 1.2 miliar Swiss franc atau sekitar Rp 21 trilliun, lalu penjualan sampai 1.5 Swiss franc atau sekitar Rp 27 triliun di 2021.
Kemudian, di tahun 2022, diikuti dengan penjualan sebesar 1.8 miliar Swiss franc atau sekitar Rp 32 triliun, dan terakhir di tahun 2023 berhasil mencapai 2 miliar Swiss franc penjualan yang senilai Rp 36 triliun.
5. Richard Mille
Menurut Watch Analytics, Richard Mille telah mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sebelum tahun 2019, brand ini bahkan belum bisa menduduki posisi top 20 luxury watch brands.
Namun, pada tahun 2019, Richard Mille pertama kali meraih posisi kedelapan. Di tahun 2020, mereka berhasil mendapat penjualan hingga 788 miliar Swiss franc atau sekitar Rp 14 triliun.
Kemudian, di tahun 2021, Richard Mille berhasil memperoleh keuntungan lebih dari 1 miliar Swiss franc atau lebih dari Rp 18 triliun. Di tahun 2022, mereka menduduki posisi keenam dengan penjualan hingga 1.3 miliar Swiss franc, setara dengan Rp 23 triliun.
Sampai akhirnya, di tahun 2023, penjualan mereka mencapai angka tertinggi, yaitu sebesar 1.5 miliar Swiss franc, sekitar Rp 26 miliar.
Pencapaian Lainnya dari Vacheron Constantin’s Milestone
Tahun lalu, Vacheron Constantin akhirnya masuk ke dalam daftar ‘Billionaires Club’ di bawah kepemimpinan CEO Louis Ferla. Mereka mengalami peningkatan penjualan hingga 18%, dengan penghasilan mencapai 1,09 miliar Swiss franc, atau setara dengan Rp 20 triliun.
Analisis dari Morgan Stanley menunjukkan bahwa brand ini mengalami lonjakan tinggi yang seimbang dengan peningkatan pada model Nautilus dari Patek Philippe serta Royal Oak dari Audemars Piguet.
Koleksi Overseas dari Vacheron Constantin muncul sebagai alternatif yang menarik bagi para penggemar yang mencari opsi di tengah kelangkaan jam tangan Nautilus dan Royal Oak di toko-toko ritel.
Dengan warisan lebih dari 260 tahun, Vacheron Constantin dihormati sebagai salah satu pembuat jam tertua di dunia, terkenal dengan perpaduan elegansi dan kerajinan yang rumit.
Penambahan terbaru pada koleksi Les Cabinotiers-nya menggambarkan komitmen Vacheron Constantin untuk menawarkan jam tangan yang unik dan luar biasa.
Laporan ini menunjukkan industri jam tangan yang kuat dan berkembang, dengan banyak merek mencatat angka penjualan yang memecahkan rekor dari tahun ke tahun.
Persaingan di antara merek jam tangan mewah telah meningkat secara signifikan, didorong oleh beragam kisaran harga yang memenuhi berbagai preferensi konsumen.
Secara keseluruhan, industri mengalami peningkatan yang signifikan dalam ekspor, meningkat sebesar 7,6% dibandingkan tahun 2022, dan Rolex memimpin dengan peningkatan yang paling signifikan.
Bagi para penggemar yang mencari jam tangan mewah untuk ditambahkan ke koleksi pribadi, Luxehouze menawarkan pilihan yang menarik.
Dengan butik di Jakarta, Surabaya, dan Singapura, Luxehouze menawarkan pilihan jam tangan dari berbagai merek dan semua produknya terjamin 100% otentik, serta dengan harga yang kompetitif. Kunjungi Luxehouze hari ini untuk mendapatkan jam tangan idaman Anda!